Tuesday, October 10, 2017

Macam-Macam Teori Motivasi

Terdapat beberapa tokoh yang sudah merumuskan teori motivasi. Di bawah ini yaitu sebagian contoh teori motivasi itu. 

Teori Kebutuhan 
Abraham Maslow (1908-1970) seseorang psikolog Amerika berdarah Yahudi sebagai pelopor aliran psikologi humanistik dalam teori hirarki keperluan manusia membagi keperluan kedalam lima tingkatan, yakni (i) keperluan fisiologis, (ii) keperluan juga akan perasaan aman, (iii) keperluan social, (iv) keperluan juga akan penghargaan diri, serta (v) keperluan untuk aktualisasi diri. Bila satu diantara keperluan itu tercukupi, jadi seorang juga akan berupaya untuk penuhi keperluan yang lain, yang tambah baik serta lebih tinggi, karna hajat serta keperluan manusia senantiasa berkembang dengan pyramidal. 1 

Keperluan fisiologis sehubungan dengan keperluan primer manusia yang meliputi sandang, papan serta pangan. Oleh karna keperluan ini begitu vital dalam kehidupan manusia, Maslow meletakkannya dibagian paling bawah pyramid. Tiap-tiap orang pastinya akan berupaya untuk terlebih dulu penuhi keperluan fisiologisnya karna bila keperluan ini tidak bisa dipenuhi juga akan menyebabkan fatal. Keperluan juga akan rasa aman berkaitan dengan hasrat manusia untuk terbangun dari masalah pihak luar pada fisik maupun psikisnya. Keperluan sosial berbentuk cinta serta kepemilikan juga akan suatu hal. Keperluan juga akan penghargaan diri berkaitan dengan penghormatan dari pihak beda dan penghargaan atas perolehan dan prestasi yang sudah dicapai. Serta paling akhir yaitu keperluan atualisasi diri yang bermakna semuanya manusia tanpa ada melihat asal-usulnya memiliki hak untuk maju serta berkembang sesuai sama kemampuannya. 

Terkecuali Maslow ada pakar beda yang coba merumuskan motivasi manusia berdasar pada teori keperluan. David Mc. Clelland (1917-1998) dalam teorinya Mc. Clelland’s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi Mc. Clelland cuma mengatakan tiga type keperluan manusia, yakni (i) keperluan juga akan kekuasaan, (ii) keperluan untuk berafiliasi, serta (iii) keperluan berprestasi. Keperluan juga akan kekuasaan tercermin dari hasrat individu untuk memengaruhi orang yang lain supaya ikuti kata-katanya baik lewat cara mengajak, menghimbau, menyarankan, memberikan nasehat, mengarahkan bahkan juga hingga pada memaksa serta meneror. Keperluan berafiliasi yaitu keperluan tiap-tiap individu untuk berteman dan disadari oleh lingkungannya. Sedang keperluan berprestasi adalah keperluan yang terwujud berbentuk pencapai atau prestasi. 2 
Karakter serta sikap motivasi prestasi ala Mc. Clelland : 
Perolehan yaitu lebih perlu dari pada materi. 
Menjangkau maksud atau pekerjaan memberi kenikmatan pribadi yang semakin besar dari pada terima pujian atau pernyataan. 
Umpan balik begitu perlu, karna adalah ukuran berhasil (umpan balik yang dihandalkan, kuantitatif serta faktual). 

Teori Hedonisme 
Hedone datang dari bhs Yunani yang bermakna kegemaran, kesenangan atau kesenangan. Hedonisme yaitu satu aliran didalam filsafat yang melihat kalau maksud hidup yang paling utama pada manusia yaitu mencari kesenangan yang berbentuk duniawi. 3 Menurut teori hedonisme motivasi paling besar manusia dalam lakukan semua jenis aktivitas yaitu untuk menyengakan sendiri. Manusia juga akan lakukan segalanya untuk memuaskan nafsunya, saat satu nafsu terpuaskan jadi dia juga akan mencari hal-hal lain untuk memuaskan nafsu yang lain. Hingga hidup ini yaitu aktivitas untuk penuhi keperluan nafsu. 

Hedonisme menginginkan menjawab pertanyaan filsafat, “apa sebagai hal paling baik untuk manusia? ” Hal semacam ini dengan diawali Sokrates yang bertanya mengenai apa yang sesungguhnya jadi maksud akhir manusia. Lantas Aristippos dari Kyrene (433-355 SM) menjawab kalau sebagai hal paling baik untuk manusia yaitu kesenangan. Aristippos menuturkan kalau manusia mulai sejak masa kecilnya senantiasa mencari kesenangan apabila tidak meraihnya, manusia itu juga akan mencari suatu hal yang beda sekali lagi. Pandangan mengenai ‘kesenangan’ (hedonisme) ini lalu dilanjutkan seseorang filsuf Yunani beda bernama Epikuros (341-270 SM). Menurut dia, aksi manusia yang mencari kesenangan yaitu kodrat alamiah. Meski begitu, hedonisme Epikurean lebih luas karna bukan sekedar meliputi kesenangan tubuhi saja -seperti Golongan Aristippos-, tetapi kesenangan rohani juga, seperti terbebasnya jiwa dari keresahan. 4 

Dalam Al-Qur’an Allah menyebutkan mengenai kentalnya memahami hedonisme dalam kehidupan manusia didunia lewat surat Al-Ankabut ayat 64, “Dan tiadalah kehidupan dunia ini tetapi senda gurau serta main-main. Serta sebenarnya akhirat tersebut yang sesungguhnya kehidupan, bila mereka ketahui. ” Serta surat Muhammad ayat 36, “Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan serta senda gurau. Apabila anda beriman dan bertakwa, Allah juga akan memberi pahala padamu serta Dia akan tidak memohon harta-hartamu. ” 

Teori X serta Y 
Perumus teori X serta Y yaitu Dauglas Murray McGregor (1906-1964) seseorang professor manajemen di MIT Sloan School of Management yang menulis buku The Human Side of Enterprise Had a Profound Influence on Education Practice. 5 McGregor membagi manusia berdasar pada motivasinya dalam bekerja kedalam dua grup, X serta Y. 
Manusia yang ada dalam kelompok X adalah sekumpulan orang yang ; 
Tidak Suka pada bekerja 
Sukai diperintah serta tidak sukai diserahi tanggung jawab 
Tidak mempunyai hasrat untuk menangani beberapa masalah organisasi 
Cuma memerlukan motivasi fisiologis 
Sedang grup Y jadi lawan grup X mempunyai karakter sebagai berikut ; 
Sukai bekerja 
Bisa mengontrol diri sendiri 
Mempunyai kekuatan untuk berkreasi 
Mempunyai motivasi yang lebih tinggi dari sebatas penuhi keperluan fisiologis. 
Grup pertama membutuhkan satu sistem organisasi yang berbentuk otoriter hingga pemimpin dapat mengatur sifat basic mereka. Sedang pada grup ke-2 dibutuhkan sistem yang demokratis, di mana mereka diberi keleluasaan untuk meningkatkan diri dan organisasi. Peranan pemimpin dalam grup ke-2 cuma untuk organisator serta motivator. 6

[1] Prof. Abuddin Nata, Paradigma…, hal. 19.
[2] Dr. Dimyati, Drs. Mudjiono, Belajar…, hal. 82.
[3] Drs. M. Ngalim Purwanto, Psikologi…, hal. 74.
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme
[5] http://en.wikipedia.org/wiki/Douglas_McGregor
[6] Lihat, Prof. Abuddin Nata, Paradigma Manajemen…, hal. 20-21.

No comments:

Post a Comment